Kamis, 06 Juni 2013

Tak Pernah Menyerah Demi Cita-cita




Nama                            : Sukarni

Tempat tanggal lahir : Batu 29 Desember 1967

Suami                           : Ruba’i

Anak                             : Ahmad Yani Dandi Vinato  



Berawal dari pekerjaannya mengurusi segala hal tentang kelinci di sebuah koperasi, ia akhirnya memutuskan untuk lebih mengembangkan potensi dari kelinci. Sukarni adalah salah satu wanita asli Desa Bulukerto yang kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada. Sukarni mampu menyulap kelinci menjadi  makanan yang berkhasiat bagi kesehatan dan menjadi peluang bisnis menjanjikan. Abon kelinci yang dinamai “Kirana” adalah pilihan usahanya.

“Awalnya dari melihat proses penyembelihan kelinci di ulang tahun, akhirnya coba-coba menjadikan kelinci menjadi bahan makanan yang unik dan digemari. Salah satunya abon kelinci,” cerita wanita berusia 46 tahun ini. Usaha yang ia rintis dengan berbekal coba-coba mulai memperlihatkan hasil setalah dipamerkan di salah satu pameran di Kota Batu.

“Ada seorang pengunjung pria yang belum dikaruniai anak, kemudian mencoba abon kelinci saya, Alhamdulillah tak sampai 2 tahun istrinya berhasil hamil,” tambah ibu dari Ahmad Yani Dandi Vianto ini. Setalah itu, abon Kirana semakin laris dipesan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain berkhasiat menyuburkan wanita, Abon kelinci Kirana juga bisa menyembuhkan penyakit asma dan bisa dikonsumsi sampai 2 tahun.

Tak tanggung-tanggung, Sukarni mampu meraup 5 juta dalam sebulan dari penjualan abon yang ia rintis sejak 2002. Tak hanya omzetnya yang terus naik, namanya pun semakin terkenal karena sering diliput oleh media lokal dan nasional. Selain itu undangan-undangan pelatihan dari Kementrian Pertanian (KEMENTAN) juga selalu mampir kepadanya. 

Abon bukanlah satu-satunya pengembangan dari kelinci, nugget dan rambak dari kulit kelinci juga menjadi bisni menjanjikan. “selain abon, di sini juga produksi nugget dan rambak dari kelinci. Tapi yang paling terkenal adalah abonnya,” kata wanita yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja (POKJA) 4. Namun ada banyak kendala yang harus ia hadapi, salah satunya keterbatasan kelinci. 

Di akhir wawancara ia memberi sedikit tips untuk mengembangkan usaha. “untuk bisa sukses, yang pertama harus mempunyai angan-angan untuk sukses, ulet dan tak pernah menyerah walau usahanya gagal,” pungkasnya.

1 komentar: